Pembukaan Kongres XV PPGT yang bertempat di Gedung Gereja Toraja Jemaat Tikala, Klasis Tikala, Toraja Utara dihadiri lebih dari 1000 orang. Selain utusan dari 97 Klasis, pembukaan Kongres dihadiri BPS, MPGT, BVGT, Pemerintah Toraja Utara dan Tana Toraja, KPU dan Bawaslu, DPP GAMKI, GMKI, GMNI, PMTI, Anggota DPRD, anggota DPD RI, Forkopimda Toraja Utara dan para tokoh/undangan.
Dalam sambutannya di hadapan peserta Kongres PPGT, ketua panitia, Pnt. Ir. Soni Budi Pandin menekankan bagaimana besarnya semangat warga gereja di Klasis Tikala menyambut perhelatan 5 tahunan PPGT ini di Tikala.
Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang yang akrab dipanggil Ombas menyampaikan sangat mendukung kegiatan pemuda. Sementara Bupati 2 periode Kabupaten Tana Toraja, Theofilus Allorerung atau Bung Theo turut menyampaikan ucapan selamat atas pelaksanaan Konperensi Studi dan Kongres XV PPGT. “Kader Siap Utus harus merumuskan keputusan-keputusan yang responsif terhadap dinamika yang terjadi di medan layan gereja, masyarakat, dan bangsa”, kata Bung Theo.
Ketua Umum PPGT, Pnt. Jery Parimba menekankan dalam sambutannya menyampaikan bagaimana PPGT mesti turut memikirkan dan mencari solusi atas 3 krisis yang dihadapi: Krisis Oikumene, Krisis Ekologi, dan Krisis Kebangsaan.
Sambutan akhir yang ditutup oleh Pdt. Alfred Anggui selaku Ketua Umum Badan Pekerja Sinode sangat menekankan pentingnya PPGT sebagai organisasi kader pemuda gereja berkontribusi nyata dalam persoalan kebangsaan termasuk memikirkan hal-hal yang tidak hanya berorientasi pada aktivitas di balik tembok dalam gereja.
“PPGT harus menjadi top of mind pemuda Gereja Toraja. Pelayanan berbasis profesi sudah harus dikembangkan. Saya punya harapan lima tahun ke depan tercipta kumpulan dokter muda Gereja Toraja, pengacara muda Gereja Toraja, pelaut muda Gereja Toraja, guru muda Gereja Toraja, dan seluruh bidang manapun”, kata Pendeta Alfred.
***